Kamis, 16 April 2015

BUDIDAYA MANGROVE

Pohon mangrove atau masyarakat biasa menyebutnya sebagai pohon bakau atau pohon payau, adalah tanaman yang banyak terdapat di perairan di sekitar garis pantai. Sesuai arti mangrove itu sendiri dalam ekologi menunjuk pada pohon atau semak yang tumbuh di sekitar daerah rawa tropika dan subtropika. Jadi,tumbuhan ini biasa hidup di rawa-rawa atau di air payau. Tumbuhan ini banyak hidup di pesisir pantai di banyak kawasan di Indonesia.
Namun, sayangnya, pertumbuhan kawasan hutan mangrove mengalami penurunan sekarang ini. Hal itu terjadi karena disebabkan beberapa faktor, seperti minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya manfaat pohon mangrove dan bagaimana cara membudidayakannya. Faktor lainnya yang menjadi penyebab adalah pembabatan lahan hutan mangrove untuk digunakan sebagai tambak garam dan ikan, dan juga pembangunan gedung. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk melakukan budidaya terhadap pohon mangrove ini.

Tentang Mangrove

Mangrove adalah jenis tanaman yang hidup dan tumbuh di sekitar pasang surut pantai. Jadi, pertumbuhan pohon jenis ini sangat bergantung oleh pasang surut air laut. Banyak masyarakat yang sebenarnya salah mengartikan sebutan pohon bakau untuk mangrove, karena istilah bakau sendiri adalah salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Rhizophora sp. Sedangkan istilah mangrove ditujukan untuk segala tanaman tropis yang memiliki karakteristik dapat hidup dan tumbuh di daerah pinggiran pantai.
Tumbuhan mangrove ini cukup unik karena kemampuannya hidup di antara daratan dan lautan. Pada kondisi yang sesuai, mangrove akan membentuk kawasan hutan yang produktif dan ekstensif.
Beberapa manfaat yang sangat berguna yang bisa didapatkan jika kita melakukan teknik budidaya dan pemeliharaan yang baik, kita dapat memanfaatkan pohon mangrove untuk kepentingan rumah tangga dan industri.

Jenis-jenis Mangrove

Ada beberapa jenis mangrove yang berkembang dan masing-masing dari mereka mempunyai cirinya tersendiri. Jenis-jenis tersebut yaitu: overwash mangrove forest atau mangrove merah, fringe mangrove forest, riverine mangrove forest, basin mangrove forest, hammock forest,dan scrub atau dwarf forest.

Pembudidayaan untuk Mangrove

Untuk melakukan pembudidayaan tumbuhan ini, Cara budidaya yang tepat perlu diperhatikan supaya dapat menciptakan hasil yang maksimal. Pertama-tama yang anda lakukan adalah mengumpulkan buah mangrove untuk dijadikan bibit tanaman mangrove. Pastikan bibit mangrove berasal dari tumbuhan mangrove yang berasal dari lokasi setempat atau terdekat dan anda juga harus memastikan kondisi tanahnya yang sesuai.
Kemudian, untuk memulainya, anda dapat langsug menanam lansung buahnya, dimana kemungkinan berhasil sekitar 20-30%, atau bisa juga dengan cara menyemaikan bibitnya dengan kemungkinan 60-80%. Untuk memperoleh bibit yang baik, pengumpulan buah mangrove dapat dilakukan pada bulan September hingga Maret.
Untuk cara menanam, harus memperhatikan beberapa hal mengenai cara tanam atau semai yang baik. Pemilihan tempat sangat penting untuk diperhatikan, seperti tanah yang lapang dan datar, dan pastikan terendam air saat pasang, sehingga tidak memerlukan penyiraman.
Selain pemilihan tempat, pembuatan bedeng persemaian juga harus diperhatikan, seperti bedeng diberi naungan ringan bisa dari daun nipah dan sejenisnya, kemudian media bedengan berasal dari tanah lumpur di sekitarnya, dan bedeng dapat dibuat dengan ukuran 1×5 meter atau 1×10 meter dengan ketinggian berkisar 1 meter.
Untuk melakukan pembibitan dan penanaman, pertama-tama buatlah lubang pada plastik atau botol mineral sebelum diisi tanah, agar air yang berlebihan dapat keluar. Kemudian, buah dapat disemaikan langsung ke dalam kantong plastik atau botol air mineral yang sudah berisi tanah. Untuk buah bakau, lebih baik terlebih dahulu menyimpan di tempat yang teduh dan ditutupi karung basah selama 5-7 hari untuk menghindari batang bibit.

Pertumbuhan Mangrove

Ada beberapa faktor  ligkungan yang berperan penting untuk menentukan pertumbuhan pohon mangrove ini, diantaranya adalah fisiografi pantai, pasang surut, gelombang dan arus, iklim (cahaya, curah, hujan, suhu, angin), tanah, oksigen terlarut, salinitas, dan hara.

Pemeliharaan yang Tepat

Untuk memelihara dan menjaga pohon mangrove ini dapat dilakukan dengan membuat penyangga pada batang tumbuhan mangrove baru dengan menggunakan batang dari kayu atau bambu yang kemudian ditalikan pada batang tanaman dan ditancapkan pada sekitar tanaman mangrove itu tumbuh. Dan cara lainnya adalah dengan melakukan pengawasan rutin karena kemungkinan akan hadirnya pihak-pihak lain yang bisa merusak kawasan ekosistem pohon mangrove.

0 komentar:

Posting Komentar